PONDOK PESANTREN MENGGELAR KEPRAMUKAAN DIBULAN DESEMBER





PESANTREN-Pondok Pesantren Darul Huda tepat terletak di Mayak Tonatan Ponorogo, kemarin tepat pada tanggal Selasa 18 Desember 2018 – Kamis 27 Desember 2018 di pondok ini sedang melakukan dua kegiatan kepramukaan yakni, PERMADHA atau biasa disebut Perkemahan Madrasah Aliyah Darul Huda dan juga KMD lebarnya Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar. Walaupun, Pondok Pesantren merupakan area dimana pelajar/ yang disebut dengan santri mencari ilmu agama yang dipimpin oleh Kyai. Pesantren merupakan lembaga pendidikan berbasis agama. Pondok Pesantren Darul Huda merupakan madrasah pendidikan berbasis haditsah sistem MMH (madrasah miftahul huda) dan formal (MTS dan MA). Salafiayah berarti mengaji salafi atau yang biasa disebut mengaji kitab kuning  Madrasah Diniyah Miftahul Huda sedangkan haditsah bisa disebut pendidikan berbasis formal, Madrasah Tsanawiyah atau SMP sederajat dan juga Madrasah Aliyah atau bisa disebut SMA sederajat. Sering kali pesantren menjadi sorotan orang yang kupu, hanya tahu mengaji dan, ketinggalan era moderanitas.
Madrasah Aliyah Darul Huda ini memiliki progam antara lain salah satunya Praja Muda Karana atau biasa disingkat PRAMUKA, didalam progam organisasi Dewan Ambalan. Tak kalah dengan yang bersekolah di negeri atau sekolah lain, Madrasah Aliyah Darul Huda merupakan sekolah swasta yang tak kalah progamnya dengan sekolah-sekolah yang lain. Organisai-organisasi di MA Darul Huda antara lain ada OSIS, Dewan Ambalan, PMR, yang semua diketuai langsung oleh Santri Pon Pes Darul Huda sendiri. Misalkan saja ketua ambalan yang diketuai oleh  Wilda Kiromim Baroroh, santri yang berasal dari Madiun, tepat lahir Madiun pada tanggal 5 Mei 2000  merupakan ketua Dewan Ambalan masa khidmah 2017/2018. “kami memiliki beberapa progam kepramukaan untuk siswi MA Darul Huda dengan tujuan supaya santri memiliki mental yang kuat, berilmu, beramal, bertaqwa dan juga berlandaskan beraklaqul karimah. Tak juga bisa mengaji kitab kuning atau sering disebut kitab yang bergundul tanpa ada harokat sama sekali, tetapi didalam pramuka ini kami berusaha memberikan pengetahuna kepada mereka tentang metancang tongkat-tongkat, simapor, mengajari sandi-sandi, pengujian SKU, PERMADHA (perkemahan MA Darul Huda), KMD,  dan lain sebagainya.” Ungkap Ketua Ambalan.
Pada tanggal 21 Desember 2018 tepatnya di Pondok Pesantren Darul Huda mengadakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar atau biasa disebut KMD yang diikuti oleh sebagian santri dan juga orang dari luar pesantren berjumlah 180, yang sudah mencapai persyaratan Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar. Tidak hanya KMD, mulai rabu 19/12/18 sampai 24/12/18 Dewan Ambalan MA Darul Huda mengadakan perkemahan yang disebut dengan PERMADHA (Perkemahan MA Darul Huda), yang dilaksanakan di lapangan utama Pondok Pesantren Darul Huda, PERMADHA XVII ini diikuti oleh seluruh siswi kelas X dan kelas XI MA Darul Huda tanpa terkecuali. Ada 15 kelompok dalam perkemahan ini yang setiap kelompok ada kurang lebih 250 anak. Diarea perkemahan ini semua kegiatan PERMADHA XVII diperlombakan antara lain, membuat hiasan hidangan, menghiasi sepeda, PRAMUKA modeling, mendirikan tenda, membuat peonering, simapore, membaca sandi morse dengan papan swis, menampilkan persembahan-persembahan diwakili oleh setiap grup-grup dan kegiatan lain seperti halnya perkemahan di area non pesantren dan diperlombakan. Seru atau tidak, pastinya seru dengan beribu-ribu kegiatan perlombaan disediakan disini.
Selain PERMADAHA Dewan Ambalan juga memiliki progam kepramukaan satu lagi yaitu, Kepemimpinan Mahir Dasar atau biasa disingkat dengan KMD. Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar–KMD dibuka kemarin tanggal 21/12/18 yang bertempat dilapangan utama pon pes Darul Huda dan malam api unggun sekaligus penutupan pada hari kamis, 27/12/18. Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar ini mulai didirikan di pondok pesantren Darul Huda sejak 2017 Pertama diketuai oleh Atina Firdausi santri dari Blitar. Sejak dahulu KMD di Pondok Pesantren Darul Huda menampung peserta dari luar yang artinya diluar Pondok Pesantren Darul Huda. Enaknya, KMD disini tidak dibatasi berapa peserta yang harus ikutan kemah disini, berapapun itu peserta yang mendaftar pasti ditampung. “Saya siap berapapun peserta yang ikut ini, saya siap tanggung jawab atas perkemahan mereka disini.” ungkap ketua KMD-Prety Angelina Brilian. “Rasanya enak, menyenangkan, permainannya lebih menantang” ungkap salah satu peserta KMD berasal dari Pondok Pesantren Al-Hasan Patihan Wetan Ponorogo (26/12/18). KMD sendiri memiliki aturan cangkupan usia lebih dari 17 tahun keatas. Tidak hanya gemen-gemen KMD dilaksanakan untuk peserta yang masih tingkat SD, apalagi Tingkat SMP, tingkat SMA-pun tidak semua bisa mengikuti KMD karena keterbatasan umur.  KMD tahun 2018 ini diatusiaskan oleh beberapa mahasiswa dari Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, beberapa alasan kalangan mahasiswa mengikuti KMD salah satunya, merupakan salah satu persyaratan dari lembaga IAIN Ponorogo harus mengikuti Kursus Mahir Dasar atau KMD supaya bisa membimbing kepramukaan di sekolah–sekolah yang akan ditempati kelak setelah mencapai S1. Supaya bisa membimbing adik-adik yang masih berketingkatan dasar. Hanya jurusan-jurusan tertentu yang diwajibkan mengikuti Kursus Mahir Dasar ini, salah satunya Jurusan PGMI, PIAUD, dan juga PAI. Tetapi, ada salah satu dari peserta KMD dari luar jurusan itu Jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir semester 1 mengikuti KMD tidak karena persyaratan tertapi, karena memang suka dengan PRAMUKA, ungkap Kholifatul Khasanah, mahasiswa IAT semester 1 “Hal-hal yang berbau pramuka itu seru, memang saya dari tingkat MI, saya suka dengan PRAMUKA, sebenarnya saya ingin mengikuti Kursus Mahir Dasar ini sejak MA, tetapi umur saya masih dibawah persyaratan jadinya saya memiliki impian ketika sudah masuk dibangku perkualiahan nantinya.”.26/12/18
Kepala sekolah Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo (Drs. H Mudafir) ikut berpartisipasi setiap pelaksaan pramuka entah itu pramuka yang bersifat kelompok kecil ataupun yang berkelompok besar, kelompok kecil misalkan pelantikan BANTARA-LAKSANA yang dilakukan oleh siswa-siswi lingkungan MA Darul Huda sendiri, dan kelompok pramuka yang besar misalkan, PERMADA (Perkemahan Madrasah Aliyah Darul Huda) dan juga KMD (Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar). Beliau sering membuka acara dan juga penyerahan simbolis kepramukaan terhadap peserta PRAMUKA dilingkungan Darul Huda. Bisa ditelusuri bahwa GUDEP pesantren tidak kalahnya dalam dengan GUDEP-GUDEP yang lain. (PO 29/12/18)

Komentar